JavaScript is not enabled, please check your browser settings.

Loading
Blog

Mari saling membantu untuk memajukan kesejahteraan UKM Indonesia

Postingan Lainnya
  • Dalam dunia keuangan yang semakin kompleks, skor kredit menjadi elemen kunci dalam menilai kesehatan keuangan seseorang. Credit scoring, atau skor kredit, adalah metode evaluasi yang digunakan oleh lembaga keuangan untuk menilai sejauh mana seseorang atau entitas dapat dipercaya dalam membayar pinjaman atau kewajiban keuangan lainnya. Artikel ini akan membahas apa itu credit scoring, bagaimana skor kredit dihitung, mengapa penting untuk Anda, dan bagaimana mempengaruhi kehidupan keuangan Anda. Apa Itu Credit Scoring? Credit scoring adalah metode analisis statistik yang digunakan oleh lembaga keuangan untuk menilai risiko kredit dari seorang individu atau entitas. Tujuannya adalah untuk memprediksi kemampuan seseorang membayar utang atau pinjaman. Skor kredit didasarkan pada informasi historis keuangan seperti riwayat pembayaran, jumlah utang, lama kredit, dan faktor lain yang relevan. Bagaimana Skor Kredit Dihitung? Proses perhitungan skor kredit melibatkan beberapa faktor utama: 1. Riwayat Pembayaran (35%): Kemampuan Anda untuk membayar tagihan tepat waktu sangat penting. Keterlambatan pembayaran dapat berdampak negatif pada skor kredit Anda. 2. Jumlah Utang yang Dibawa (30%): Persentase jumlah utang yang Anda miliki dibandingkan dengan total kredit yang tersedia juga mempengaruhi skor kredit Anda. 3. Lama Riwayat Kredit (15%): Lama Anda memiliki akun kredit memengaruhi skor kredit Anda. Semakin lama, semakin baik. 4. Jenis Kredit yang Dimiliki (10%): Kombinasi dari jenis utang, seperti kartu kredit, pinjaman mobil, atau hipotek, juga memiliki dampak pada skor kredit. 5. Permohonan Kredit Baru (10%): Setiap kali Anda mengajukan permohonan kredit baru, ini dapat mempengaruhi skor kredit Anda. Permohonan terlalu sering dapat diartikan sebagai tanda keuangan yang tidak stabil. Mengapa Skor Kredit Penting? 1. Pengajuan Pinjaman: Skor kredit mempengaruhi kemungkinan Anda disetujui atau ditolak saat mengajukan pinjaman. Semakin tinggi skor kredit, semakin besar peluang Anda untuk mendapatkan pinjaman dengan suku bunga yang lebih baik. 2. Suku Bunga: Skor kredit juga memengaruhi suku bunga yang Anda dapatkan. Skor kredit yang lebih tinggi dapat menghasilkan suku bunga yang lebih rendah, mengurangi biaya total pinjaman. 3. Persetujuan Sewa atau Leasing: Skor kredit juga digunakan oleh pemilik properti atau perusahaan sewa untuk menilai apakah Anda layak untuk disewa atau menyewa. 4. Kewajiban Keuangan Lainnya: Banyak perusahaan asuransi, penyedia layanan utilitas, dan pemberi lisensi telepon menggunakan skor kredit untuk menentukan apakah Anda memenuhi syarat untuk layanan tersebut. Cara Meningkatkan Skor Kredit Jika Anda ingin meningkatkan skor kredit Anda, berikut beberapa langkah yang dapat Anda ambil: 1. Bayar Tagihan Tepat Waktu: Prioritaskan membayar tagihan tepat waktu untuk membangun riwayat pembayaran yang baik. 2. Kurangi Utang: Usahakan untuk mengurangi utang yang Anda miliki agar persentase utang terhadap total kredit lebih rendah. 3. Jaga Permohonan Kredit Baru: Hindari mengajukan terlalu banyak permohonan kredit dalam waktu singkat. 4. Perpanjang Riwayat Kredit: Jika memungkinkan, pertahankan akun kredit yang lebih lama untuk memperpanjang lama riwayat kredit Anda. Credit scoring memiliki peran krusial dalam kehidupan finansial modern. Memahami bagaimana skor kredit dihitung dan mengapa penting dapat membantu Anda mengelola keuangan Anda dengan lebih baik. Dengan membangun skor kredit yang baik, Anda dapat mendapatkan akses lebih mudah ke pinjaman, suku bunga yang lebih rendah, dan kesempatan keuangan yang lebih baik secara keseluruhan.

    Aug 22, 2023
  • Keuangan pribadi yang sehat merupakan fondasi utama untuk mencapai tujuan hidup. Namun, seringkali kita terjebak dalam rutinitas sehari-hari dan lupa untuk merencanakan keuangan dengan baik. Agar tidak terjebak dalam kesulitan keuangan, yuk kita simak langkah-langkah praktis dalam membuat rencana keuangan pribadi yang sukses. 1. Mengidentifikasi Tujuan Keuangan Jangka Pendek dan Panjang Langkah pertama dalam merencanakan keuangan adalah mengidentifikasi tujuan keuanganmu. Apakah itu untuk liburan impian, pendidikan anak, atau pensiun nyaman, pastikan untuk menetapkan tujuan jangka pendek dan panjang. Dengan mengetahui apa yang ingin dicapai, kamu dapat membuat rencana yang lebih spesifik. 2. Menghitung Pendapatan dan Pengeluaran Bulanan Rencana keuangan yang baik membutuhkan pemahaman yang jelas tentang pendapatan dan pengeluaran bulanan. Catat dengan rinci semua sumber pendapatan dan keluaran uang setiap bulan. Ini membantu kamu mengidentifikasi di mana uangmu sebenarnya pergi dan memastikan bahwa kamu tidak menghabiskan lebih dari yang kamu hasilkan. 3. Buat Anggaran Bulanan yang Realistis Setelah mengetahui pendapatan dan pengeluaran, buatlah anggaran bulanan yang realistis. Tentukan alokasi dana untuk kebutuhan pokok seperti makanan, tempat tinggal, dan transportasi, serta alokasi untuk tabungan dan investasi. Pastikan anggaranmu mencerminkan tujuan keuangan yang telah kamu tetapkan. 4. Dana Darurat Jangan lupakan pentingnya memiliki dana darurat. Alokasikan sebagian dari pendapatan bulananmu untuk membangun dana darurat yang setara dengan 3-6 bulan biaya hidup. Dana darurat ini akan memberikan perlindungan finansial saat menghadapi kejadian tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan atau biaya medis mendesak. 5. Investasi untuk Masa Depan Rencana keuangan yang sukses tidak hanya tentang mengelola uang harian, tetapi juga tentang membangun kekayaan untuk masa depan. Pelajari tentang investasi yang sesuai dengan profil risikomu, seperti reksa dana atau saham. Investasi yang bijaksana dapat membantu uangmu berkembang seiring waktu. 6. Evaluasi dan Sesuaikan Rencana Secara Berkala Keuangan pribadi bersifat dinamis, jadi penting untuk secara berkala mengevaluasi dan menyesuaikan rencana keuanganmu. Apakah ada perubahan dalam pendapatan atau pengeluaran? Apakah tujuan keuanganmu berubah? Sesuaikan rencanamu agar tetap relevan dengan kondisi keuangan dan hidupmu. Membuat rencana keuangan pribadi yang sukses memerlukan kedisiplinan dan kesadaran. Dengan mengidentifikasi tujuan, mengelola pendapatan dan pengeluaran, serta berinvestasi untuk masa depan, kamu dapat menciptakan kestabilan finansial yang akan mendukung impian dan aspirasimu. Ingatlah, merencanakan keuangan bukan hanya tentang uang, tetapi juga tentang membangun kehidupan yang lebih baik. Selamat merencanakan! Dukung UMKM Indonesia, maju Bersama Avantee

    Dec 05, 2023
  • Pada tanggal 07 September 2018 Avantee bekerja sama dengan beberapa pihak mengadakan sosialisasi di Gedung Bursa efek Indonesia. Acara ini dihadiri oleh salah satu pimpinan Avantee yaitu Bapak Minto Lim dan bertindak juga sebagai Narasumber. Adapun tujuan acara ini diadakan agar mempererat hubungan antara pemain di industri Fintech dengan anggota Bursa. Acara ini juga diharapkan lebih memperkenalkan industri Fintech ke khalayak ramai. Youtube : https://www.youtube.com/watch?v=_42Rx6awykQ

    Aug 10, 2020
  • Pemahaman mengenai keuangan adalah landasan untuk masa depan yang aman dan sejahtera. Memahami cara mengelola uang secara efektif sejak usia dini,  sangat penting untuk mencapai tujuan pribadi dan profesional. Dengan pemahaman yang baik dan tepat, Anda dapat membuat keputusan yang lebih bijak yang berdampak positif pada keadaan keuangan Anda. Berikut adalah beberapa tips menjaga keuangan, yang dapat membantu Anda. 1. Mulailah dengan Anggaran Pondasi yang kokoh untuk keuangan dimulai dengan Anggaran. Buat anggaran yang melacak pendapatan dan pengeluaran bulanan Anda. Kategorikan pengeluaran Anda menjadi esensial (misalnya, sewa, utilitas, belanja bahan makanan) dan non-esensial (misalnya, makan di luar, hiburan). Praktik ini akan membantu Anda memahami kemana uang Anda pergi dan mengidentifikasi area di mana Anda bisa berhemat. Tinjau dan sesuaikan anggaran Anda secara teratur untuk memastikan Anda tetap berada di jalur dan menghindari utang yang tidak perlu. 2. Pahami Pentingnya Menabung Menabung adalah aspek penting dari keuangan. Usahakan untuk menyisihkan sebagian dari pendapatan Anda setiap bulan, idealnya setidaknya 20%. Mulailah dengan membangun dana darurat yang mencakup tiga hingga enam bulan biaya hidup. Dana ini berfungsi sebagai jaring pengaman keuangan selama kejadian tak terduga seperti kehilangan pekerjaan atau keadaan darurat medis. Selain itu, pertimbangkan untuk membuka rekening tabungan terpisah untuk mencegah pengeluaran impulsif dan mendapatkan bunga atas tabungan Anda. 3. Pelajari Tentang Pendanaan Pendanaan bisa menjadi solusi keuangan yang kuat jika dipahami dan digunakan dengan bijak. Memahami berbagai jenis pendanaan yang tersedia, seperti pendanaan pribadi, pendanaan untuk kepemilikan rumah, dan pendanaan modal kerja, sangat penting. Selalu bandingkan suku bunga, syarat, dan ketentuan sebelum mengambil pendanaan. Mengambil pendanaan secara bertanggung jawab berarti memastikan bahwa pembayaran pengembaliannya dapat dikelola dalam anggaran Anda untuk menghindari jebakan utang yang dapat mengakibatkan stres secara keuangan. Pastikan juga untuk memilih penyedia pinjaman yang telah berizin dan diawasi oleh OJK seperti Avantee. 4. Lindungi Aset Anda Asuransi adalah komponen vital dari keamanan keuangan. Asuransi kesehatan, jiwa, dan properti melindungi Anda dan orang-orang terkasih dari kesulitan keuangan dalam kasus kejadian tak terduga. Evaluasi berbagai kebijakan asuransi untuk menemukan yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda. Asuransi mungkin tampak seperti pengeluaran tambahan, tetapi dapat menyelamatkan Anda dari kerugian finansial yang signifikan dalam jangka panjang. 5. Hindari Pembelian Impulsif (Fokus Kebutuhan bukan Keinginan) Membeli secara impulsif dapat berdampak signifikan pada kesehatan keuangan Anda. Sebelum melakukan pembelian, terutama untuk barang non-esensial, tanyakan pada diri sendiri apakah itu sesuai dengan tujuan keuangan Anda lalu tunggu 24 jam sebelum melakukan pembelian besar. Praktik ini membantu Anda membedakan antara keinginan dan kebutuhan, mempromosikan pengeluaran yang lebih bijaksana.

    Jul 17, 2024
  • Perbedaan Antara Omzet dan Profit: Mengungkap Esensi Keuangan Bisnis   Ketika berbicara tentang kesehatan keuangan suatu bisnis, dua istilah yang sering kali muncul adalah omzet dan profit. Kedua istilah ini sering digunakan secara bergantian, tetapi sebenarnya memiliki arti yang sangat berbeda dan memegang peran penting dalam evaluasi kinerja bisnis. Memahami perbedaan antara omzet dan profit adalah langkah penting bagi para pengusaha dan pemilik bisnis untuk membuat keputusan yang tepat dalam mengelola keuangan mereka. Artikel ini akan mengulas perbedaan mendasar antara omzet dan profit serta mengapa kedua konsep tersebut penting dalam konteks keuangan bisnis.   Omzet: Pendapatan Total   Omzet adalah jumlah total uang yang diterima oleh sebuah bisnis dari penjualan barang atau jasa selama periode waktu tertentu. Ini mencakup semua pendapatan yang dihasilkan oleh bisnis, termasuk penjualan produk utama, layanan tambahan, dan pendapatan dari sumber lain seperti investasi atau royalti.   Dalam konteks omzet, tidak ada pengurangan biaya atau pengeluaran lainnya. Ini adalah angka bruto yang mencerminkan total pendapatan sebelum memperhitungkan pengeluaran apa pun. Meskipun omzet memberikan gambaran tentang seberapa besar bisnis tersebut menghasilkan pendapatan, itu sendiri tidak memberikan gambaran tentang kesehatan keuangan bisnis.   Profit: Pendapatan Bersih   Profit, di sisi lain, adalah uang yang tersisa setelah semua biaya dan pengeluaran telah dikurangkan dari omzet. Ini mencerminkan seberapa efisien bisnis mengelola operasinya setelah mempertimbangkan semua biaya produksi, overhead, pajak, dan pengeluaran lainnya. Profit sering kali dianggap sebagai ukuran yang lebih akurat dari kinerja keuangan bisnis daripada omzet.   Ada beberapa jenis profit yang umumnya diukur dalam bisnis:   1. Gross Profit: Ini adalah selisih antara omzet dan biaya produksi langsung dari barang atau jasa yang dijual.    2. Operating Profit: Setelah mengurangkan biaya operasional, seperti gaji karyawan, sewa, dan utilitas dari gross profit, kita mendapatkan operating profit. Ini mencerminkan profitabilitas bisnis dalam menjalankan kegiatan operasionalnya.   3. Net Profit: Ini adalah profit yang tersisa setelah mengurangkan semua biaya, termasuk pajak, bunga pinjaman, dan lain-lain, dari omzet bisnis.   Mengapa Penting untuk Memahami Perbedaan Ini?   Memahami perbedaan antara omzet dan profit penting karena keduanya memberikan pandangan yang berbeda tentang kesehatan keuangan bisnis. Omzet memberikan gambaran tentang seberapa banyak bisnis tersebut menghasilkan, sementara profit memberikan gambaran tentang seberapa efisien bisnis mengelola operasinya untuk menghasilkan uang. Bisnis dengan omzet tinggi belum tentu menghasilkan profit yang tinggi jika biayanya juga tinggi.   Sebagai contoh, sebuah bisnis dapat memiliki omzet yang besar tetapi margin keuntungan yang tipis karena biaya produksi yang tinggi atau persaingan harga yang ketat. Di sisi lain, bisnis dengan omzet yang lebih rendah tetapi margin keuntungan yang lebih tinggi dapat menghasilkan profit bersih yang lebih besar.   Dengan memahami perbedaan antara omzet dan profit, pemilik bisnis dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam merencanakan strategi keuangan mereka. Mereka dapat fokus pada upaya untuk meningkatkan margin keuntungan atau mengelola biaya operasional agar dapat meningkatkan profitabilitas keseluruhan bisnis mereka.   Omzet dan profit adalah dua konsep keuangan yang penting dalam mengevaluasi kinerja bisnis. Omzet mencerminkan total pendapatan yang dihasilkan oleh bisnis, sementara profit mencerminkan uang yang tersisa setelah mengurangkan semua biaya dari omzet. Memahami perbedaan antara kedua konsep ini membantu pemilik bisnis membuat keputusan yang lebih baik dalam mengelola keuangan mereka dan meningkatkan profitabilitas keseluruhan bisnis mereka.

    May 03, 2024
  • Pada era digital yang terus berkembang, perkembangan teknologi telah mengubah lanskap ekonomi secara drastis. Salah satu tren yang sedang mengemuka adalah peer-to-peer (P2P) lending, sebuah bentuk pinjaman uang yang dilakukan secara online tanpa melibatkan lembaga keuangan tradisional. Dalam artikel ini, kita akan menggali potensi pasar P2P lending di era ekonomi digital. Pengenalan P2P Lending P2P lending adalah sebuah platform di mana individu atau bisnis dapat meminjam uang secara langsung dari investor lain, seringkali melalui platform online. Model bisnis ini telah menjadi sangat populer dalam beberapa tahun terakhir karena keuntungannya yang mencakup tingkat bunga yang lebih rendah untuk peminjam dan hasil investasi yang lebih tinggi bagi investor. Potensi Pasar yang Besar Pasar P2P lending memiliki potensi yang sangat besar di era ekonomi digital. Berikut beberapa faktor yang mendukung potensi pasar ini: Akses yang Lebih Mudah: Dalam era digital, akses ke internet telah meningkat secara signifikan di seluruh dunia. Hal ini memungkinkan individu dari berbagai lapisan masyarakat untuk mengakses platform P2P lending, baik sebagai peminjam maupun investor. Inklusi Keuangan: P2P lending dapat menjadi solusi bagi individu yang tidak memiliki akses ke sistem perbankan tradisional. Dengan platform ini, mereka dapat meminjam atau berinvestasi dengan lebih mudah, meningkatkan inklusi keuangan. Diversifikasi Portofolio: Investor dapat dengan mudah mendiversifikasi portofolio mereka dengan berinvestasi dalam berbagai pinjaman P2P. Hal ini dapat membantu mengurangi risiko dan meningkatkan potensi pengembalian. Efisiensi Biaya: P2P lending seringkali memiliki biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan lembaga keuangan tradisional. Hal ini menguntungkan baik peminjam maupun investor. Kemajuan Teknologi Keamanan: Platform P2P lending terus mengembangkan teknologi keamanan untuk melindungi data pribadi dan keuangan pengguna mereka. Ini telah meningkatkan tingkat kepercayaan dalam ekosistem P2P lending. Tantangan yang Harus Diatasi Meskipun memiliki potensi besar, pasar P2P lending juga menghadapi beberapa tantangan yang perlu diatasi: Regulasi: Peraturan yang ketat atau tidak jelas dapat menghambat pertumbuhan industri ini. Penting untuk memiliki kerangka regulasi yang sesuai yang melindungi semua pihak yang terlibat. Kredit Bermasalah: Risiko kredit adalah salah satu tantangan terbesar dalam P2P lending. Tidak semua peminjam mampu atau mau membayar kembali pinjamannya. Platform harus memiliki sistem evaluasi kredit yang kuat untuk mengurangi risiko ini. Persaingan yang Ketat: Semakin banyak platform P2P lending yang muncul, semakin tinggi tingkat persaingannya. Platform harus menawarkan keunggulan kompetitif untuk tetap relevan. Pasar P2P lending memiliki potensi yang besar di era ekonomi digital. Dengan akses yang lebih mudah, inklusi keuangan yang ditingkatkan, dan efisiensi biaya, platform P2P lending dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, tantangan seperti regulasi dan risiko kredit perlu diatasi dengan bijak. Dengan perkembangan teknologi dan inovasi yang terus berlanjut, P2P lending mungkin akan menjadi bagian integral dari sistem keuangan global di masa depan. Bagi individu dan bisnis, memahami potensi dan risiko pasar ini adalah langkah penting dalam memanfaatkannya secara efektif di era ekonomi digital yang sedang berkembang pesat.

    Sep 19, 2023
peran fintech dalam transformasi industri keuangan: menguak rahasia revolusi finansial di era digital

Peran Fintech dalam Transformasi Industri Keuangan: Menguak Rahasia Revolusi Finansial di Era Digital

  • Okt 26, 2023
  • Bisnis

Apakah Anda penasaran bagaimana Financial Technology (Fintech) telah menjadi katalisator utama dalam mengguncang dan mengubah dunia industri keuangan? Mari kita telusuri bersama perjalanan dan peran menarik Fintech dalam transformasi finansial modern.

1. Pembukaan Pintu Akses Keuangan:

Fintech telah membuka gerbang keuangan kepada siapa saja, di mana saja. Melalui aplikasi pintar dan platform daring, individu yang sebelumnya diabaikan oleh lembaga keuangan konvensional kini dapat dengan mudah mengakses beragam layanan, mulai dari pembukaan rekening hingga pinjaman.

2. Revolusi Pembayaran Digital:

Selamat tinggal, uang tunai! Fintech telah mempercepat proses pembayaran dengan menghadirkan berbagai inovasi. Dari dompet digital hingga teknologi NFC, pembayaran digital tidak hanya memudahkan, tetapi juga meningkatkan keamanan dan efisiensi.

3. Pinjaman Tanpa Batas:

Model Peer-to-Peer Lending (P2P) yang diperkenalkan oleh Fintech memungkinkan individu dan usaha kecil mendapatkan akses ke modal tanpa melewati proses rumit bank konvensional. Ini adalah pukulan keras bagi birokrasi dan memberikan kemampuan kepada yang sebelumnya dianggap tidak kreditabel.

4. Robo-Advisors:

Ingin berinvestasi tanpa perlu menjadi ahli? Fintech membawa solusi dengan robo-advisors, sistem otomatis yang memberikan saran investasi berdasarkan algoritma cerdas. Ini membuat investasi menjadi lebih terjangkau dan lebih ramah bagi pemula.

5. Cryptocurrency dan Blockchain:

Siapa sangka teknologi blockchain akan menjadi pemain kunci dalam transformasi keuangan? Fintech telah meramu fondasi untuk mata uang kripto, mengubah paradigma transaksi dan keamanan data finansial.

Apa yang Perlu Diketahui untuk Maksimalkan Peran Fintech:

Untuk mengambil manfaat penuh dari peran Fintech dalam transformasi industri keuangan, penting untuk tetap update dengan perkembangan terkini. Pelajari cara menggunakan aplikasi keuangan, pahami cara kerja teknologi blockchain, dan jelajahi inovasi terbaru dalam dunia pembayaran digital.

Fintech telah membuka babak baru dalam evolusi industri keuangan. Dengan terus memahami dan memanfaatkan inovasi-inovasi ini, kita dapat lebih siap menghadapi tantangan dan peluang di dunia finansial yang terus berubah.

Jadi, siapkah Anda merajut perjalanan finansial Anda dengan Fintech? Mari kita jelajahi dan manfaatkan revolusi keuangan ini bersama!

Bagikan :