JavaScript is not enabled, please check your browser settings.

Loading
Blog

Mari saling membantu untuk memajukan kesejahteraan UKM Indonesia

Postingan Lainnya
  • Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memainkan peran krusial dalam perekonomian suatu negara. Dengan kontribusinya yang signifikan terhadap penciptaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, dan inovasi, UMKM tidak dapat diabaikan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi apa itu UMKM, mengapa mereka penting, serta peran mereka dalam perekonomian. Definisi dan Klasifikasi UMKM UMKM adalah istilah yang mencakup kategori usaha berdasarkan skala operasional dan ukuran. Meskipun definisi dan klasifikasinya bervariasi di berbagai negara, pada umumnya UMKM memiliki beberapa kriteria umum: Usaha Mikro: Usaha mikro adalah yang paling kecil dalam kategori UMKM. Biasanya melibatkan sejumlah kecil tenaga kerja (misalnya kurang dari 10 orang) dan memiliki skala operasi yang terbatas. Contohnya adalah toko kelontong, warung makan, atau jasa tukang. Usaha Kecil: Usaha kecil memiliki skala operasi yang lebih besar daripada usaha mikro dan bisa memiliki jumlah tenaga kerja yang lebih besar. Contoh usaha kecil adalah toko pakaian, bengkel motor, atau restoran. Usaha Menengah: Usaha menengah adalah yang terbesar dalam kategori UMKM. Mereka memiliki skala operasi yang lebih besar dan mungkin sudah memiliki struktur organisasi yang lebih kompleks. Contoh usaha menengah adalah perusahaan manufaktur, distributor, atau penyedia layanan profesional. Pentingnya UMKM dalam Perekonomian UMKM memiliki dampak yang signifikan terhadap perekonomian dalam beberapa cara: Penciptaan Lapangan Kerja: UMKM adalah penyumbang utama penciptaan lapangan kerja. Mereka memberikan peluang pekerjaan kepada masyarakat lokal, membantu mengurangi tingkat pengangguran, dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Inovasi dan Kreativitas: Banyak UMKM memiliki fleksibilitas untuk berinovasi dan menghadirkan produk atau layanan baru. Mereka sering kali menjadi tempat lahirnya ide-ide kreatif dan solusi baru untuk masalah yang ada di masyarakat. Pertumbuhan Ekonomi: UMKM berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan produksi, permintaan, dan konsumsi. Mereka mendorong aliran ekonomi lokal dan nasional. Pemberdayaan Lokal: UMKM cenderung dikelola oleh warga lokal, yang memperkuat ekonomi lokal dan memberdayakan masyarakat setempat. Ini juga membantu mendistribusikan kekayaan ekonomi secara merata. Peluang Wirausaha: UMKM memberikan peluang bagi individu untuk menjadi wirausaha, mengembangkan bakat dan minat mereka dalam dunia bisnis, dan menjadi agen perubahan ekonomi. Peran Dukungan Terhadap UMKM Dalam mendukung pertumbuhan dan keberlangsungan UMKM, pemerintah, lembaga keuangan, dan organisasi lainnya dapat memberikan berbagai dukungan seperti pelatihan, pendanaan, bimbingan hukum, akses ke pasar, dan pembinaan bisnis.   UMKM memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian global. Dengan menciptakan lapangan kerja, merangsang inovasi, dan mendorong pertumbuhan ekonomi, UMKM membantu menciptakan masyarakat yang lebih dinamis dan berkelanjutan. Penting bagi pemerintah dan semua pemangku kepentingan untuk terus mendukung dan memfasilitasi perkembangan UMKM guna mencapai potensi penuh mereka dalam mendorong kemakmuran ekonomi.    

    Sep 13, 2023
  • Pada era digital yang terus berkembang, perkembangan teknologi telah mengubah lanskap ekonomi secara drastis. Salah satu tren yang sedang mengemuka adalah peer-to-peer (P2P) lending, sebuah bentuk pinjaman uang yang dilakukan secara online tanpa melibatkan lembaga keuangan tradisional. Dalam artikel ini, kita akan menggali potensi pasar P2P lending di era ekonomi digital. Pengenalan P2P Lending P2P lending adalah sebuah platform di mana individu atau bisnis dapat meminjam uang secara langsung dari investor lain, seringkali melalui platform online. Model bisnis ini telah menjadi sangat populer dalam beberapa tahun terakhir karena keuntungannya yang mencakup tingkat bunga yang lebih rendah untuk peminjam dan hasil investasi yang lebih tinggi bagi investor. Potensi Pasar yang Besar Pasar P2P lending memiliki potensi yang sangat besar di era ekonomi digital. Berikut beberapa faktor yang mendukung potensi pasar ini: Akses yang Lebih Mudah: Dalam era digital, akses ke internet telah meningkat secara signifikan di seluruh dunia. Hal ini memungkinkan individu dari berbagai lapisan masyarakat untuk mengakses platform P2P lending, baik sebagai peminjam maupun investor. Inklusi Keuangan: P2P lending dapat menjadi solusi bagi individu yang tidak memiliki akses ke sistem perbankan tradisional. Dengan platform ini, mereka dapat meminjam atau berinvestasi dengan lebih mudah, meningkatkan inklusi keuangan. Diversifikasi Portofolio: Investor dapat dengan mudah mendiversifikasi portofolio mereka dengan berinvestasi dalam berbagai pinjaman P2P. Hal ini dapat membantu mengurangi risiko dan meningkatkan potensi pengembalian. Efisiensi Biaya: P2P lending seringkali memiliki biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan lembaga keuangan tradisional. Hal ini menguntungkan baik peminjam maupun investor. Kemajuan Teknologi Keamanan: Platform P2P lending terus mengembangkan teknologi keamanan untuk melindungi data pribadi dan keuangan pengguna mereka. Ini telah meningkatkan tingkat kepercayaan dalam ekosistem P2P lending. Tantangan yang Harus Diatasi Meskipun memiliki potensi besar, pasar P2P lending juga menghadapi beberapa tantangan yang perlu diatasi: Regulasi: Peraturan yang ketat atau tidak jelas dapat menghambat pertumbuhan industri ini. Penting untuk memiliki kerangka regulasi yang sesuai yang melindungi semua pihak yang terlibat. Kredit Bermasalah: Risiko kredit adalah salah satu tantangan terbesar dalam P2P lending. Tidak semua peminjam mampu atau mau membayar kembali pinjamannya. Platform harus memiliki sistem evaluasi kredit yang kuat untuk mengurangi risiko ini. Persaingan yang Ketat: Semakin banyak platform P2P lending yang muncul, semakin tinggi tingkat persaingannya. Platform harus menawarkan keunggulan kompetitif untuk tetap relevan. Pasar P2P lending memiliki potensi yang besar di era ekonomi digital. Dengan akses yang lebih mudah, inklusi keuangan yang ditingkatkan, dan efisiensi biaya, platform P2P lending dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, tantangan seperti regulasi dan risiko kredit perlu diatasi dengan bijak. Dengan perkembangan teknologi dan inovasi yang terus berlanjut, P2P lending mungkin akan menjadi bagian integral dari sistem keuangan global di masa depan. Bagi individu dan bisnis, memahami potensi dan risiko pasar ini adalah langkah penting dalam memanfaatkannya secara efektif di era ekonomi digital yang sedang berkembang pesat.

    Sep 19, 2023
  • Mengembangkan bisnis yang sudah berjalan adalah tantangan menarik bagi para pengusaha. Meskipun bisnis telah mencapai titik stabil, ada berbagai langkah strategis yang dapat diambil untuk mendorong pertumbuhan lebih lanjut dan mencapai potensi yang lebih besar. Ada berbagai cara untuk mengembangkan bisnis yang sudah ada.   1. Analisis Mendalam: Evaluasi Keberhasilan Saat Ini Langkah pertama adalah melakukan analisis mendalam terhadap kinerja bisnis saat ini. Identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (analisis SWOT) bisnis Anda. Dengan pemahaman yang kuat tentang posisi bisnis Anda saat ini, Anda dapat merumuskan strategi yang tepat.   2. Inovasi Produk atau Layanan: Diversifikasi dan Pengembangan Pertimbangkan untuk memperluas atau mengembangkan produk atau layanan baru. Ini bisa berarti meluncurkan varian baru dari produk yang sudah ada atau memasuki pasar yang berbeda. Diversifikasi dapat membantu Anda menjangkau segmen pasar yang lebih luas dan mengurangi risiko dari ketergantungan pada satu produk atau layanan.   3. Peningkatan Kualitas: Fokus pada Keunggulan dan Pelayanan Pelanggan Mengutamakan kualitas produk atau layanan adalah kunci. Menyediakan produk yang berkualitas dan memberikan pelayanan pelanggan yang unggul akan membangun loyalitas pelanggan dan reputasi yang kuat di pasar.   4. Ekspansi Geografis: Membuka Cabang atau Menjangkau Pasar Baru Jika bisnis Anda berjalan dengan baik di satu lokasi, pertimbangkan untuk membuka cabang di lokasi lain. Ekspansi geografis dapat membantu Anda menjangkau pasar yang lebih luas dan mendiversifikasi basis pelanggan.   5. Pemasaran dan Branding: Meningkatkan Visibilitas Perkuat upaya pemasaran Anda. Gunakan strategi digital marketing, sosial media, dan kampanye iklan untuk meningkatkan visibilitas merek Anda. Branding yang kuat akan membantu Anda membangun citra yang positif di mata konsumen.   6. Kemitraan dan Kolaborasi: Membangun Aliansi Strategis Pertimbangkan untuk berkolaborasi dengan bisnis lain yang memiliki audiens yang serupa atau komplementer. Kemitraan dan aliansi strategis dapat membantu Anda menjangkau pelanggan baru dan memperluas jangkauan bisnis Anda.   7. Teknologi dan Inovasi: Mengadopsi Solusi Digital Terus mengikuti perkembangan teknologi yang relevan dengan industri Anda. Mengadopsi solusi digital, seperti e-commerce, aplikasi, atau sistem manajemen yang canggih, dapat meningkatkan efisiensi operasional dan pengalaman pelanggan.   8. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan: Tim yang Kompeten Investasikan dalam pelatihan dan pengembangan karyawan Anda. Tim yang terlatih dengan baik dapat memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan dan membantu mengimplementasikan perubahan dengan sukses.   Mengembangkan bisnis yang sudah ada memerlukan strategi yang matang dan terencana. Dari inovasi produk hingga peningkatan kualitas, dari ekspansi geografis hingga pemasaran yang efektif, ada banyak cara untuk merangsang pertumbuhan. Penting untuk selalu berada dalam mode belajar dan beradaptasi dengan perubahan pasar. Dengan fokus pada pengembangan yang berkelanjutan, Anda dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengembangkan bisnis Anda menuju tingkat keberhasilan yang lebih tinggi.

    Aug 31, 2023
  • Avantee telah mengadakan sosialisasi fintech "Ngopi Pintar"Peer to peer Lending (Cara Cerdas Investasi dan Mencari Pinjaman Dana) AcaraTalkshow & Exhibiton  sosialisasi fintech ini dihadiri oleh para mahasiswa, dosen dan masyarakat sekitar. Sosialisasi ini bertujuan untuk mendukung program OJK dalam rangka meningkatkan Literasi dan Edukasi keuangan kepada masyarakat khususnya industri Fintech P2P Lending.   Youtube: https://www.youtube.com/watch?v=SK5z-LuHV3w&t=13s

    Aug 11, 2020
  • P2P lending, atau peer-to-peer lending, telah menjadi alternatif yang populer dalam dunia keuangan. Platform-platform ini memungkinkan peminjam dan pemberi pinjaman untuk terhubung secara langsung, menghilangkan perantara tradisional seperti bank. Namun, sebelum Anda terjun ke dunia P2P lending, ada beberapa pertimbangan penting yang perlu dipikirkan agar pengalaman keuangan Anda berjalan lancar. 1. Risiko dan Pengembalian Investasi Saat memilih platform P2P lending, perhatikan risiko dan pengembalian investasi yang ditawarkan. Semakin tinggi tingkat pengembalian, biasanya semakin tinggi pula risikonya. Evaluasilah dengan hati-hati seberapa nyaman Anda dengan tingkat risiko yang mungkin terlibat. 2. Reputasi Platform Teliti reputasi platform P2P lending yang Anda pertimbangkan. Tinjau ulasan pengguna, periksa sejarah kinerja, dan pastikan platform tersebut memiliki regulasi yang memadai. Memilih platform dengan reputasi baik dapat meningkatkan kepercayaan Anda dalam melakukan transaksi. 3. Struktur Biaya Pahami dengan baik struktur biaya yang diterapkan oleh platform. Beberapa platform mungkin mengenakan biaya administrasi, biaya keterlambatan pembayaran, atau biaya lainnya. Pastikan Anda memahami sejelas mungkin agar tidak ada kejutan tak terduga. 4. Diversifikasi Portofolio Diversifikasi adalah kunci dalam investasi, termasuk P2P lending. Jangan hanya fokus pada satu pemberi pinjaman atau satu jenis pinjaman. Dengan mendiversifikasi portofolio Anda, Anda dapat mengurangi risiko kerugian yang signifikan. 5. Pemahaman Terhadap Peminjam Pahami jenis peminjam yang mencari pinjaman di platform tersebut. Tinjau profil mereka, tujuan pinjaman, dan sejarah kredit. Semakin baik Anda memahami siapa yang meminjam, semakin baik Anda dapat menilai risiko potensial. 6. Keamanan dan Perlindungan Data Pastikan platform P2P lending memiliki kebijakan keamanan dan perlindungan data yang kuat. Informasi keuangan pribadi Anda harus tetap aman. Periksa apakah platform tersebut menggunakan enkripsi dan langkah-langkah keamanan lainnya. 7. Kemudahan Penggunaan Platform Pengalaman pengguna yang baik dapat membuat pengelolaan investasi lebih lancar. Pilih platform yang mudah digunakan, dengan antarmuka yang jelas dan dukungan pelanggan yang responsif. 8. Regulasi Hukum dan Keuangan Pastikan platform P2P lending beroperasi sesuai dengan regulasi hukum dan keuangan yang berlaku. Ini mencakup registrasi, izin, dan kepatuhan terhadap standar industri.   Memilih platform P2P lending membutuhkan riset dan pertimbangan yang cermat. Dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut, Anda dapat membuat keputusan yang lebih informatif dan meningkatkan peluang sukses keuangan Anda melalui investasi P2P lending. Avantee merupakan salah satu platform p2p lending terbaik di Indonesia yang sudah berizin OJK yang bisa menjadi andalan Anda.

    Oct 24, 2023
  • Literasi keuangan adalah kemampuan seseorang untuk memahami dan mengelola masalah keuangan secara efektif. Ini mencakup pengetahuan tentang konsep dasar keuangan, keterampilan pengelolaan uang, pemahaman tentang produk keuangan, serta kemampuan untuk membuat keputusan finansial yang cerdas. Literasi keuangan adalah pondasi yang penting untuk mencapai stabilitas keuangan pribadi dan kesuksesan keuangan jangka panjang.   Pentingnya Literasi Keuangan   1. Menghindari Kesulitan Keuangan: Salah satu alasan utama literasi keuangan penting adalah untuk mencegah kesulitan keuangan. Ketika seseorang memiliki pemahaman yang baik tentang bagaimana mengatur uang, mereka lebih mungkin menghindari utang yang berlebihan, pemborosan, dan masalah keuangan lainnya yang dapat merusak kesejahteraan finansial 2. Mengoptimalkan Pengelolaan Uang: Literasi keuangan membantu individu dalam mengoptimalkan pengelolaan uang mereka. Mereka dapat merencanakan anggaran dengan lebih baik, memantau pengeluaran, dan mengalokasikan dana dengan cerdas untuk memenuhi kebutuhan dan tujuan mereka 3. Meningkatkan Kemampuan Berinvestasi: Literasi keuangan juga berdampak pada kemampuan berinvestasi. Individu yang memiliki pengetahuan tentang berbagai instrumen investasi dan risiko yang terkait dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik, yang pada akhirnya dapat membantu mereka membangun kekayaan. 4. Persiapan Masa Pensiun: Literasi keuangan membantu individu merencanakan persiapan masa pensiun yang lebih baik. Mereka dapat memahami berapa banyak uang yang dibutuhkan untuk pensiun yang nyaman, memilih rencana pensiun yang tepat, dan mengelola investasi mereka agar mencapai tujuan tersebut. 5. Kemandirian Finansial: Literasi keuangan memberikan kemandirian finansial. Individu yang paham tentang keuangan tidak hanya lebih mampu mengambil keputusan finansial yang tepat, tetapi juga lebih mampu mengatasi situasi keuangan yang kompleks dengan keyakinan. 6. Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat: Literasi keuangan memiliki dampak positif pada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Ketika lebih banyak orang memiliki pengetahuan tentang keuangan, secara kolektif, kita dapat mengurangi masalah finansial yang dapat menghambat perkembangan sosial dan ekonomi.   Dalam dunia yang semakin kompleks secara finansial, literasi keuangan adalah kunci untuk menciptakan masa depan yang lebih stabil dan sejahtera. Mengembangkan literasi keuangan bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga tanggung jawab masyarakat dan lembaga pendidikan untuk menyediakan pendidikan keuangan yang efektif kepada semua lapisan masyarakat. Dengan literasi keuangan yang baik, kita bisa meraih kebebasan finansial dan mencapai tujuan keuangan kita dengan lebih baik.

    Aug 14, 2023
pikkat umumkan kerja sama dengan avantee bidik kemudahan pemilik warung dan toko ritel akses permodalan

PIKKAT Umumkan Kerja Sama dengan Avantee Bidik Kemudahan Pemilik Warung dan Toko Ritel Akses Permodalan

  • Mei 28, 2024
  • Berita

Jakarta, 22 Mei 2024 – PT. Pikkat QTA Retail Servisindo (PIKKAT), startup penyedia solusi ritel manajemen terintegrasi untuk UMKM berbasis digital, mengumumkan kerja sama dengan PT. Grha Dana Bersama (Avantee), startup fintech P2P lending, ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama di kantor PIKKAT di Jakarta,

pada hari ini (22/5).

Tujuan dari kerja sama ini adalah merupakan bagian jasa dan layanan PIKKAT bagi para mitranya yang berasal dari kalangan pelaku UMKM (warung dan toko ritel) untuk mendapatkan akses permodalan secara lebih cepat, mudah, dan aman secara manajemen risiko karena semua dilakukan secara digital. PIKKAT didirikan di Jakarta oleh Herman Bg dan Iman Pribadi. Herman memiliki pengalaman lebih dari 15 tahun di dunia ritel dan jasa keuangan. Sementara Iman berpengalaman lebih dari 20 tahun di industri jasa keuangan baik di sektor swasta maupun lembaga pemerintah. Keduanya tertarik untuk menggabungkan seluruh pengalaman kerjanya untuk merintis PIKKAT sejak 2019 yang kemudian dimatangkan kembali sampai beroperasi penuh di 2023.

PIKKAT (PIlih toko terdeKAT) adalah platform manajemen bisnis terintegrasi yang ditujukan untuk bisnis ritel skala UMKM di Indonesia. Perusahaan ini menawarkan berbagai layanan termasuk sistem POS, pengelolaan persediaan, manajemen pelanggan, startegi pemasaran, dan aksesibilitas pembiayaan. PIKKAT membantu

bisnis UMKM mengelola operasionalnya secara lebih efisien dengan mengintegrasikan berbagai fungsi, mendorong pertumbuhan dan kemudahan dalam penggunaan.Target penggunanya tidak terbatas pada pelaku UMKM yang sudah berjalan saja, tapi juga pengusaha ritel baru, bisnis korporasi atau koperasi karyawan yang ingin mengelola bisnis ritelnya sehingga bisa bersaing dengan bisnis modern ritel.

 

Founder PIKKAT Iman Pribadi menyampaikan PIKKAT hadir karena berdasarkan hasil survei yang dirilis oleh suatu lembaga, sebanyak lebih dari 80% transaksi belanja harian di Indonesia terjadi di warung atau toko ritel UMKM yang jumlahnya lebih dari 3 juta. Kemudian, sebagian besar pemilik warung atau toko ritel tersebut tidak dapat mengembangkan bisnis dan keuntungan usahanya secara optimal karena kurangnyakompetensi dalam mengelola bisnis retail dari mulai kepuasan pelanggan, manajemen produk dan persediaan, efisiensi operasi, dan dukungan permodalan. Berikut layanan disediakan oleh PIKKAT:

  • Pengelolaan penjualan toko ritel UMKM atau Koperasi, secara offline maupun online;
  • Distribusi produk kebutuhan sehari-hari;
  • Memberikan jasa dukungan pelayanan pelanggan;Membantu memberikan analisa bisnis dalam rangka mengembangkan warung/toko ritel milik UMKM atau Koperasi;
  • Menyediakan akses permodalan bagi pemilik warung/toko ritel UMKM dalam menjalankan dan mengembangkan usahanya.

Saat ini, PIKKAT sudah bekerja sama dengan banyak pihak, mulai dari “product principal”, distributor besar, pemerintah daerah, dan institusi pendidikan dalam memperkenalkan solusinya kepada para pelaku warung/toko ritel UMKM, baik pelaku perorangan, perusahaan, dan koperasi. Sejauh ini solusi POS PIKKAT telah digunakan di Tangerang untuk mendukung program warung digital yang diinisiasi oleh pemerintah kota Tangerang dan institusi perguruan tinggi Universitas Buddhi Dharma. Kegiatan yang sama dengan melibatkan pemerintah daerah, institusi perguruan tinggi dan koperasi juga sedang berjalan di Jakarta, Depok, dan Bandung.

“Kami menjalankan strategi B2B2C melalui kerja sama dengan pemerintah, institusi pendidikan dan pihak–pihak yang memahami kebutuhan para pelaku UMKM dan pelanggannya dalam menggandeng mitra Pikkat, sehingga membantu kami dalam menjalankan strategi bisnis kami secara efektif dan efisien. Dengan strategi ini, sudah

ada sejumlah lebih dari 50 ribu potensial mitra PIKKAT dan lebih dari 2 juta potensial end consumer,” imbuh Iman.

 

Avantee merupakan mitra bisnis pertama PIKKAT yang berasal dari industri jasa keuangan untuk menyediakan solusi pembiayaan bagi para pelaku warung/toko ritel UMKM. Seperti diketahui, Avantee merupakan startup P2P lending yang berfokus pada penyediaan solusi pembiayaan produktif untuk pengembangan usaha UMKM.

Startup yang dipimpin oleh Firman Wiranata dan Minto Liem ini menyediakan berbagai produk pinjaman produktif untuk para UMKM, di antaranya: invoice financing, PO refinancing, project financing, multipurpose financing, earned wage access (EWA) atau Kas Bon. Saat ini Avantee telah mengembangkan produk pembiayaan produktif bagi para pelaku warung/toko ritel UMKM dan produk Kas Bon untuk pembelian barang kebutuhan sehari–hari bagi karyawan berkolaborasi bersama PIKKAT.

Bagikan :