JavaScript is not enabled, please check your browser settings.

Loading
Blog

Mari saling membantu untuk memajukan kesejahteraan UKM Indonesia

Postingan Lainnya
  • Pada tanggal 07 September 2018 Avantee bekerja sama dengan beberapa pihak mengadakan sosialisasi di Gedung Bursa efek Indonesia. Acara ini dihadiri oleh salah satu pimpinan Avantee yaitu Bapak Minto Lim dan bertindak juga sebagai Narasumber. Adapun tujuan acara ini diadakan agar mempererat hubungan antara pemain di industri Fintech dengan anggota Bursa. Acara ini juga diharapkan lebih memperkenalkan industri Fintech ke khalayak ramai. Youtube : https://www.youtube.com/watch?v=_42Rx6awykQ

    Aug 10, 2020
  • Selamat datang di era revolusi keuangan, di mana Fintech P2P Lending menjadi pahlawan tak terduga. Mari kita eksplorasi bagaimana perannya menciptakan ekosistem finansial yang lebih inklusif dan inovatif untuk masa depan. 1. Perkenalan dengan P2P Lending: Menghapus Batasan Tradisional P2P Lending, atau Pinjaman Peer-to-Peer, memotong perantara perbankan tradisional dan membuka pintu bagi peminjam dan pemberi pinjaman untuk terhubung secara langsung. Tanpa birokrasi berat, prosesnya lebih cepat, lebih sederhana, dan memberikan kebebasan finansial kepada semua pihak. 2. Inovasi dalam Proses Pinjaman: Mudah, Cepat, dan Transparan Salah satu daya tarik utama P2P Lending adalah proses pinjaman yang lebih mudah. Dari pengajuan hingga persetujuan, semuanya dapat dilakukan secara daring dalam hitungan hari. Transparansi juga menjadi kunci, memberikan peminjam dan pemberi pinjaman visibilitas yang lebih besar terhadap seluruh proses. 3. Inklusi Keuangan untuk Semua: Membuka Pintu untuk Yang Terpinggirkan Fintech P2P Lending membawa perubahan sosial dengan memberikan akses keuangan kepada mereka yang sebelumnya diabaikan oleh sistem perbankan. Individu dan bisnis kecil yang sulit mendapatkan pinjaman kini dapat merasakan manfaat inklusi keuangan. 4. Peluang Investasi yang Menarik: Diversifikasi Portofolio dengan Mudah P2P Lending tidak hanya menguntungkan peminjam, tetapi juga memberikan peluang investasi yang menarik bagi mereka yang ingin menjadi pemberi pinjaman. Dengan berbagai pilihan profil risiko, pemberi pinjaman dapat dengan mudah mendiversifikasi portofolio mereka. 5. Teknologi untuk Keamanan dan Efisiensi: Blockchain dan Lapisan Keamanan Tinggi Fintech P2P Lending menerapkan teknologi blockchain untuk meningkatkan keamanan dan efisiensi. Transaksi yang tercatat dalam rantai blok memberikan tingkat keamanan yang lebih tinggi, sementara lapisan keamanan tambahan melindungi data finansial pengguna. Menuju Masa Depan Keuangan yang Lebih Cerdas: Tantangan dan Peluang Seiring dengan pertumbuhan Fintech P2P Lending, ada tantangan dan peluang yang harus dihadapi. Penting bagi peminjam dan pemberi pinjaman untuk tetap terhubung dengan perkembangan terbaru dan memahami cara mengelola risiko dalam ekosistem yang dinamis ini.   Fintech P2P Lending telah merubah cara kita memandang keuangan. Dengan inovasi yang terus berkembang, perannya dalam membentuk ekosistem finansial masa depan tidak boleh diabaikan. Mari bersama-sama mendekati masa depan keuangan yang lebih inklusif, efisien, dan cerdas.

    Nov 07, 2023
  • Pada tanggal 21 Juni 2019 di  STKIP PGRI Bandar Lampung Avantee mengikuti Kegiatan sosialisasi  bersama dengan beberapa fintech lain dengan tema "Perkembangan Fintech di Indonesia" pada sosialisasi kali ini, karyawan Avantee sdri Winda Mediana menjadi salah satu pembicara dan berkolaborasi dengan fintech lainnya Acara ini digunakan sebagai tempat berbagi pengetahuan, pandangan dan tren perkembangan dari peer to peer lending sebagai sarana edukasi kepada masyarakat khususnya pelajar agar lebih memahami fintech dan ekosistem didalamnya Dengan tujuan mengajak pelajar dalam memainkan perannya melalui platform digital dalam mendorong perkembangan industri fintech untuk meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia juga sekaligus meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kota Lampung. Youtube:https://www.youtube.com/watch?v=p_2j4bvReao

    Aug 11, 2020
  • Pada tanggal 03-04 September 2019 Avantee turut berpartisipasi dalam acara Fintech Exhibition yang bertemakan "Bangkitnya Fintech di Indonesia"   fintech exhibition 2019 ini berlangsung selama dua hari dan dihadiri oleh lebih dari 50 platform fintech Acara yang digagas oleh OJK bersama Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) ini bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat untuk memahami manfaat dan kemudahan yang ditawarkan fintech Acara ini turut membantu teman-teman fintech P2P Lending untuk mengenalkan jasa dan manfaat yang ditawarkan dari tiap platform kepada masyarakat luas sehingga meningkatkan literasi keuangan, khususnya keuangan digital yang saat ini sudah menjadi salah satu kekuatan pendukung perkembangan ekonomi di Indonesia.  Youtube: https://www.youtube.com/watch?v=KlQbHlzsES4

    Aug 11, 2020
  • Pada era digital yang terus berkembang, perkembangan teknologi telah mengubah lanskap ekonomi secara drastis. Salah satu tren yang sedang mengemuka adalah peer-to-peer (P2P) lending, sebuah bentuk pinjaman uang yang dilakukan secara online tanpa melibatkan lembaga keuangan tradisional. Dalam artikel ini, kita akan menggali potensi pasar P2P lending di era ekonomi digital. Pengenalan P2P Lending P2P lending adalah sebuah platform di mana individu atau bisnis dapat meminjam uang secara langsung dari investor lain, seringkali melalui platform online. Model bisnis ini telah menjadi sangat populer dalam beberapa tahun terakhir karena keuntungannya yang mencakup tingkat bunga yang lebih rendah untuk peminjam dan hasil investasi yang lebih tinggi bagi investor. Potensi Pasar yang Besar Pasar P2P lending memiliki potensi yang sangat besar di era ekonomi digital. Berikut beberapa faktor yang mendukung potensi pasar ini: Akses yang Lebih Mudah: Dalam era digital, akses ke internet telah meningkat secara signifikan di seluruh dunia. Hal ini memungkinkan individu dari berbagai lapisan masyarakat untuk mengakses platform P2P lending, baik sebagai peminjam maupun investor. Inklusi Keuangan: P2P lending dapat menjadi solusi bagi individu yang tidak memiliki akses ke sistem perbankan tradisional. Dengan platform ini, mereka dapat meminjam atau berinvestasi dengan lebih mudah, meningkatkan inklusi keuangan. Diversifikasi Portofolio: Investor dapat dengan mudah mendiversifikasi portofolio mereka dengan berinvestasi dalam berbagai pinjaman P2P. Hal ini dapat membantu mengurangi risiko dan meningkatkan potensi pengembalian. Efisiensi Biaya: P2P lending seringkali memiliki biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan lembaga keuangan tradisional. Hal ini menguntungkan baik peminjam maupun investor. Kemajuan Teknologi Keamanan: Platform P2P lending terus mengembangkan teknologi keamanan untuk melindungi data pribadi dan keuangan pengguna mereka. Ini telah meningkatkan tingkat kepercayaan dalam ekosistem P2P lending. Tantangan yang Harus Diatasi Meskipun memiliki potensi besar, pasar P2P lending juga menghadapi beberapa tantangan yang perlu diatasi: Regulasi: Peraturan yang ketat atau tidak jelas dapat menghambat pertumbuhan industri ini. Penting untuk memiliki kerangka regulasi yang sesuai yang melindungi semua pihak yang terlibat. Kredit Bermasalah: Risiko kredit adalah salah satu tantangan terbesar dalam P2P lending. Tidak semua peminjam mampu atau mau membayar kembali pinjamannya. Platform harus memiliki sistem evaluasi kredit yang kuat untuk mengurangi risiko ini. Persaingan yang Ketat: Semakin banyak platform P2P lending yang muncul, semakin tinggi tingkat persaingannya. Platform harus menawarkan keunggulan kompetitif untuk tetap relevan. Pasar P2P lending memiliki potensi yang besar di era ekonomi digital. Dengan akses yang lebih mudah, inklusi keuangan yang ditingkatkan, dan efisiensi biaya, platform P2P lending dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, tantangan seperti regulasi dan risiko kredit perlu diatasi dengan bijak. Dengan perkembangan teknologi dan inovasi yang terus berlanjut, P2P lending mungkin akan menjadi bagian integral dari sistem keuangan global di masa depan. Bagi individu dan bisnis, memahami potensi dan risiko pasar ini adalah langkah penting dalam memanfaatkannya secara efektif di era ekonomi digital yang sedang berkembang pesat.

    Sep 19, 2023
  • Perbedaan Antara Omzet dan Profit: Mengungkap Esensi Keuangan Bisnis   Ketika berbicara tentang kesehatan keuangan suatu bisnis, dua istilah yang sering kali muncul adalah omzet dan profit. Kedua istilah ini sering digunakan secara bergantian, tetapi sebenarnya memiliki arti yang sangat berbeda dan memegang peran penting dalam evaluasi kinerja bisnis. Memahami perbedaan antara omzet dan profit adalah langkah penting bagi para pengusaha dan pemilik bisnis untuk membuat keputusan yang tepat dalam mengelola keuangan mereka. Artikel ini akan mengulas perbedaan mendasar antara omzet dan profit serta mengapa kedua konsep tersebut penting dalam konteks keuangan bisnis.   Omzet: Pendapatan Total   Omzet adalah jumlah total uang yang diterima oleh sebuah bisnis dari penjualan barang atau jasa selama periode waktu tertentu. Ini mencakup semua pendapatan yang dihasilkan oleh bisnis, termasuk penjualan produk utama, layanan tambahan, dan pendapatan dari sumber lain seperti investasi atau royalti.   Dalam konteks omzet, tidak ada pengurangan biaya atau pengeluaran lainnya. Ini adalah angka bruto yang mencerminkan total pendapatan sebelum memperhitungkan pengeluaran apa pun. Meskipun omzet memberikan gambaran tentang seberapa besar bisnis tersebut menghasilkan pendapatan, itu sendiri tidak memberikan gambaran tentang kesehatan keuangan bisnis.   Profit: Pendapatan Bersih   Profit, di sisi lain, adalah uang yang tersisa setelah semua biaya dan pengeluaran telah dikurangkan dari omzet. Ini mencerminkan seberapa efisien bisnis mengelola operasinya setelah mempertimbangkan semua biaya produksi, overhead, pajak, dan pengeluaran lainnya. Profit sering kali dianggap sebagai ukuran yang lebih akurat dari kinerja keuangan bisnis daripada omzet.   Ada beberapa jenis profit yang umumnya diukur dalam bisnis:   1. Gross Profit: Ini adalah selisih antara omzet dan biaya produksi langsung dari barang atau jasa yang dijual.    2. Operating Profit: Setelah mengurangkan biaya operasional, seperti gaji karyawan, sewa, dan utilitas dari gross profit, kita mendapatkan operating profit. Ini mencerminkan profitabilitas bisnis dalam menjalankan kegiatan operasionalnya.   3. Net Profit: Ini adalah profit yang tersisa setelah mengurangkan semua biaya, termasuk pajak, bunga pinjaman, dan lain-lain, dari omzet bisnis.   Mengapa Penting untuk Memahami Perbedaan Ini?   Memahami perbedaan antara omzet dan profit penting karena keduanya memberikan pandangan yang berbeda tentang kesehatan keuangan bisnis. Omzet memberikan gambaran tentang seberapa banyak bisnis tersebut menghasilkan, sementara profit memberikan gambaran tentang seberapa efisien bisnis mengelola operasinya untuk menghasilkan uang. Bisnis dengan omzet tinggi belum tentu menghasilkan profit yang tinggi jika biayanya juga tinggi.   Sebagai contoh, sebuah bisnis dapat memiliki omzet yang besar tetapi margin keuntungan yang tipis karena biaya produksi yang tinggi atau persaingan harga yang ketat. Di sisi lain, bisnis dengan omzet yang lebih rendah tetapi margin keuntungan yang lebih tinggi dapat menghasilkan profit bersih yang lebih besar.   Dengan memahami perbedaan antara omzet dan profit, pemilik bisnis dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam merencanakan strategi keuangan mereka. Mereka dapat fokus pada upaya untuk meningkatkan margin keuntungan atau mengelola biaya operasional agar dapat meningkatkan profitabilitas keseluruhan bisnis mereka.   Omzet dan profit adalah dua konsep keuangan yang penting dalam mengevaluasi kinerja bisnis. Omzet mencerminkan total pendapatan yang dihasilkan oleh bisnis, sementara profit mencerminkan uang yang tersisa setelah mengurangkan semua biaya dari omzet. Memahami perbedaan antara kedua konsep ini membantu pemilik bisnis membuat keputusan yang lebih baik dalam mengelola keuangan mereka dan meningkatkan profitabilitas keseluruhan bisnis mereka.

    May 03, 2024
kunci sukses menghadapi tantangan inovasi keuangan dalam dunia digital : webinar avantee di universitas muhammadiyah sidoarjo

Kunci Sukses Menghadapi Tantangan Inovasi Keuangan dalam Dunia Digital : Webinar Avantee di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

  • Nov 30, 2023
  • Event Avantee

Pada tanggal 29 November 2023, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo disajikan dengan kesempatan emas untuk memperdalam pemahaman mereka tentang inovasi keuangan dalam dunia digital. Acara ini berupa webinar online yang menjadikan Avantee sebagai salah satu narasumbernya, Avantee sendiri merupakan platform peer-to-peer lending yang aktif dalam pengembangan literasi keuangan.

Dalam webinar yang berfokus pada "Kunci Sukses Menghadapi Tantangan Inovasi Keuangan dalam Dunia Digital," Fajar Muharam selaku Corporate Communication Avantee menyoroti peran kunci literasi keuangan. Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi dan perubahan dalam paradigma keuangan, pemahaman mendalam tentang konsep-konsep keuangan modern menjadi suatu keharusan untuk sukses dalam menghadapi dinamika tersebut.

Meskipun secara fisik berada di tempat yang berbeda, webinar ini memungkinkan para peserta untuk berkumpul secara virtual melalui platform zoom. Kelebihan teknologi memastikan bahwa peserta dapat mengakses webinar dari mana saja, menciptakan atmosfer yang inklusif dan interaktif.

Webinar yang diikuti oleh 200 peserta ini mencakup sejumlah topik penting, termasuk Fintech dan Perubahan Keuangan Digital. Fajar Muharam Selaku Corporate Communication Avantee membahas tren fintech terkini dan bagaimana perubahan ini memengaruhi cara kita berinteraksi dengan keuangan mulai dari strategi pengelolaan keuangan pribadi serta investasi dan peluang di era digital.

Dengan adanya webinar ini diharapkan dapat berkontribusi nyata pada peningkatan literasi keuangan, membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk sukses menghadapi tantangan inovasi keuangan di era digital yang terus berkembang.

Bagikan :